Entah sudah berapa lama bumi terbentuk,
mungkin milyaran tahun yang lalu. Entah bagaimana bumi kita terbentuk, yang
jelas bumi bukanlah benda dari jagad raya yang muncul dengan sendirinya. Banyak
teori yang mengungkapkan bagaimana terbentuknya bumi, orang pintar manapun akan
menyebutnya sebagai suatu kemungkinan. Karena semua itu hanya Tuhan yang tahu.
Lebih dari tujuh Millyar manusia tinggal di bumi. Mau kemana lagi mereka akan
tingal kalau tidak di bumi? Entahlah, jika Tuhan yang menghendaki mungkin akan
lain jalannya.
Dari berbagai
belahan dunia, pasti sangat banyak kerusakan lingkungan yang timbul dari
perbuatan manusia itu sendiri. Negara Indonesia, misalnya. Negara kepulauan
yang teriri dari berbagai suku daerah. Banyak masyarakat Indonesia adalah
manusia tanpa perasaan. Mungkin hanya karena uang dan pemenuhan barang
industri, atau memang mereka tidak tahu diri, mereka tega merusak Indonesia. Di
seluruh wilayah Indonesia, hampir semua hutan dirampas pohonnya, hampir di
seluruh tempat banyak sampah tergeletak, bukit mereka belah untuk membangun
jalan tol, sawah mereka ubah untuk membuat gedung tinggi. Mereka ubah Indonesia
dengan cara yang kasar.
Jika bumi bisa
bicara, pasti ia akan menceritakan kesedihan dan keluh kesahnya. Jika bumi bisa
bicara, pasti ia akan meluapkan amarahnya. Jika bumi bisa bicara, pasti ia akan
mengatakan, “Mengapa manusia sangat tega padaku? Aku diciptakan Tuhan untuk
menjadi tempat tinggal mereka. Dan di atas punggungku ada berbagai macam sumber
daya alam, itu semua untuk mereka nikmati, bukan untuk mereka rusak. Bukan
untuk menyakiti punggungku dan mereka keruk isi perutku. Semua itu bukan untuk
keegoisan manusia”.
Mungkin terjadinya
bencana alam itu karena Tuhan (sang pencipta bumi dan seluruh isinya) sedang marah
pada kelakuan manusia yang senang meruak bumi. Sebagai ciptaannya, bumi ialah
milik Tuhan. Coba kalian bayangkan, jika kalian mempunnyai barang bagus, teman
kalian mencoba merusaknya. Apa kalian akan marah? Tentu saja. Sama dengan bumi,
jika bumi dirusak, maka pemiliknya pun akan marah.
Segala bentuk
kerusakan itu memang banyak berasal dari manusia. Mungkin mereka melakukan itu
semua untuk kebutuhan hidup mereka, untuk bekerja maupun memanfaatkannya.
Manusia sering membuang sampah sembarangan yang mengakibakan pencemaran tanah
dan dapat merusak tanah, hewan maupun tumbuhan. Biasanya, pabrik industri
membuang limbah ke sungai, hal itu menyebabkan pencemaran air yang dapat
merusak makhluk hidup di dalamnya.
Manusia sering
menggunakan sepeda motor, mobil maupun pesawat terbang sebagai alat
transportasi. Hasil pembakaran yang menghasilkan gas CO2 di udara
dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca menyebabkan bumi diselubungi
oleh CO2 dan gas pencemar lainnya. Bumi akan semakin panas karena
matahari terperangkap.
Semua itu ialah
hasil kerja manusia. Menguntungkan di bidang perekonomian, namun merugikan di
bidang kelestarian lingkungan. Bagaimana mungkin mereka akan berenti merusak
bumi dengan cara kasar jika kehidupan mereka saja digantungkan pada pekerjaan
yang merusak lingkungan.
Bagaimana caranya
agar bumi tidak tersakiti? Bagaimana caranya agar manusia berhenti merusak
bumi? Bagaimana caranya agar sumber daya alam tetap utuh? Bagaimana agar
populasi populasi hewan dan tumbuhan langka bisa terselamatkan? Bagaimana cara
mengatasi kerusakan ini? Banyak pertanyaan yang rumit dan sulit dijawab, tapi
ada yang lebih rumit dan sulit dijawab dibanding itu semua. Bagaimana cara
menjawab semua pertanyaan itu?
Mungkin kita bisa memulai dengan cara sederhana agar
bumi kita terselamatkan dari kerusakan. Misalnya, melesarikan sumber daya alam,
menanam pohon lebih banyak, melakukan reboisasi pada hutan gundul, tidak
membuang sampah sembarangan, membatasi pengambilan barang tambang secara
berlebihan, dan masih banyak lagi.
Kita sering
menggunakan kantong plastikyang biasa kita dapakan dari swalayan, toko atau
warung setelah kita berbelanja. Plastik memang tidak bisa terlepas dari
kehidupan manusia. Lebih dari 700 juta kantong plastik digunakan penduduk dunia
dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Padahal, untuk membuat kantong
plastik, diperlukan lebih dari 10 juta barel minyak per tahun dan 16 juta pohon
tertebang. Plastik terbuat dari penyulingan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Semakin banyak penggunaan plastik, berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Plastik bukan
berasal dari senyawa biologis sehingga diperlukan waktu ratusan tahun hingga
dapat terurai sempurna. Padahal, penggunaan plastik kira-kira baru dimulai 50
tahun silam. Berarti, hingga plastik digunakan sampai sekarang belum ada limbah
plastik yang terurai dengan sempurna, karena membutuhkan waktu ratusan tahun
untuk mengurainya. Jika kita mempergunakan plastik dan membuangnya sekarang,
maka plastik yang kita buang akan terurai ratusan tahun kemudian.
Bisa dijamin, kita
menggunakan kantong plastik dan membuangnya lebih dari 3 kantong plastik per
hari. Jika dikalikan dengan siswa satu sekolahan, maka banyak sekali limbah plastik
yang tebuang. Itu, belum seberapa jika dikalikan dengan orang se-Indonesia
bahkan se-dunia.
Sampah plastik
berakibat dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Pencemaran tanah oleh
plastik. Misalnya, racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah
akan membunuh hewan pengurai dalam tanah. Pencemaran laut oleh plastik.
Misalnya, plastik yang terbuang di laut seringkali membuat hewan laut banyak
yang menganggap plastik tersebut sebagai makanan dan akhirnya mati karena tidak
dapat mencernanya. Ketika hewan mati, plastik yang berada dalam tubuh hewan
tidak akan hancur menjadi bangkai dan meracuni hewan lain. Tahukan kalian,
menurut artikel yang saya baca, banyak sekali penyu di kepulauan seribu yang
mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur.
Ternyata banyak
sekali akibat dari penggunaan plastik secara berlebihan dan tidak bertangung
jawab. Lalu bagaimana cara yang tepat agar penggunaan plastik bisa ditekan
seminimal mungkin? Ada salah satu solusi yang dapat sedikit mengatasi masalah
ini. Kalian tentu tahu, di negara-negara maju, orang yang berbelanja dari
supermarket atau toko biasanya menggunakan kantong kertas, bukan kantong
plastik. Dulu, saya berfikir jika menggunakan kantong kertas, pasti sangat repot.
Tapi, semua itu dilakukan agar masyarakat dapat meminimalkan penggunaan plastik
agar dampak yang ditimbulkan plastik tidak terlalu banyak.
Mungkin kita belum
sempat berfikir dari mana kita dapat hidup sampai sekarang. Semua itu karena
bagian tubuh bumi, kita hidup di atas punggung bumi dan kita dapat bertahan
hidup karena melimpahnya sumber daya alam. Semua itu berumber dari bumi. Teman,
bumi kita sekarang ini sudah tua, biarkan bumi hidup lebih lama lagi. Dan kita
harus melindungi bumi dari kerusakan.
Semua itu berawal
dari kita, mari selamatkan bumi kita dari kerusakan dan menjadi generasi
penerus bangsa yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar